Tuesday, June 29, 2010
Tuesday, April 20, 2010

Sebuah camp yang luar biasa yang akan membawa anak muda menemukan rahasia kehidupan untuk dapat hidup menjadi dampak bagi banyak orang. Camp ini khusus bagi alumni SPK Pemenang, jadi mari para Alumni SPK Pemenang segera daftar. Pendaftaran masih dibuka, daftar secepatnya karena tempat terbatas. Untuk info silahkan hubungi : Natalia (08988899099)
Peta d'agape residences : http://www.agaperesidence.com/map
Download form pendaftaran :
Wednesday, March 24, 2010
PDA = PD Abiezzz
Sadarkah kita sewaktu kita sudah jadi ciptaan baru, semua “software” di dalam hidup kita juga siap diperbaharui, baik itu karakter, sifat, kebiasaan, dll. Ada yang perlu melewati proses yang cepat, ada yang lama. Salah satu hal pendukung untuk kita bisa memperoleh sifat atau karakter yang lebih baik adalah ketika kita memiliki kepercayaan diri.
Banyak orang Kristen yang punya masalah dengan kepercayaan diri mereka. Padahal sebenarnya, kepercayaan diri hanya bisa ada di dalam hidup kita ketika kita tahu bahwa Roh Kudus sudah tinggal di dalam kita. Karena ketika Roh Kudus tinggal di dalam kita, Dia akan memberitahukan semua kemampuan yang setiap kita miliki dalam hidup kita. Meski demikian ada saja orang yang sebenarnya sudah menyebut dirinya ‘ciptaan baru’, namun tidak percaya diri. Padahal orang yang tidak percaya diri sebenarnya ada di dalam diri orang ‘ciptaan lama’.
Bagaimana bentuk percaya diri? Apakah kita perlu percaya diri? Bagaimana ciri-ciri seorang yang percaya diri? Apakah dari hal-hal berikut ini orang dikatakan percaya diri, misalnya dari penampilannya (dandanan), kekayaannya, pembawaan dirinya yang ‘berani tampil malu’ di mana pun dia berada, atau bahkan dari talentanya. Bisa saja orang percaya diri dari hal-hal itu, tapi sebaliknya bisa saja orang menutupi kekurangan dirinya dengan memiliki hal-hal tersebut. Menurut saya, itu pun bisa saja.
Bagi orang yang kurang atau tidak percaya diri, mereka berusaha menutupinya dengan sesuatu yang ada di luar (kelihatan), padahal kepercayaan diri itu berhubungan dengan sesuatu yang ada di dalam setiap kita, bukan di luar. Berarti, kalau seseorang punya masalah dengan percaya diri, yang harus “diurus” adalah bagian dalamnya.
Musa, seorang yang sangat dekat dengan Tuhan pun, pernah punya masalah dengan kepercayaan dirinya ketika Tuhan menyuruhnya menghadap raja Mesir untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir (Keluaran 3:10-13). Dia menjawab perintah Tuhan dengan keraguannya menghadap raja Mesir, dan kebimbangannya dengan apa yang harus dikatakannya kepada bangsa Israel bahwa ia disuruh Allahnya. Padahal jelas Tuhan tahu siapa Musa yang sebenarnya, bahwa ia mampu melakukannya karena Tuhan tinggal di dalam hidupnya. Jadi sekali lagi, percaya diri adalah ketika kita tahu dan sadar bahwa Yesus telah tinggal di dalam hidup kita yang telah menciptakan kita.
Dapatkah anda bayangkan kalau saya menggunakan hand-phone merk A versi terbaru, namun saya mengoperasikannya dengan cara-cara versi lama. It doesn’t work! Selain saya yang stress, “si hand-phone” sendiri pun akan stress. Dan seandainya hand-phone saya bisa bicara, dia akan berkata, “Wooooyyy, stop pakai saya dengan cara lama… sebelum kamu pakai lagi dan bisa merusak saya, BACA DULU MANUAL BOOK-nya!” Betul sekali. Saya harus tahu dulu siapa dia secara maksimal, baru saya bisa menggunakannya tanpa keraguan sedikit pun.
Banyak anak muda yang mencoba mendapatkan kepercayaan dirinya dari “pihak ketiga”, seperti media, MTV, internet, majalah, pacar, teman. Mengapa seperti itu? Karena mereka tidak mau membaca “the manual book” hidup mereka, firman Tuhan! Alkitab! Sehingga tidaklah aneh kalau mereka tidak tahu akan siapa mereka yang menyebabkan mereka tidak percaya diri. Akibatnya mereka berusaha melakukan berbagai macam hal untuk menumbuhkan kepercayaand dirinya. Entah cara jalan yang “diperanggun”, cara tertawa yang “dipermanis”, cara penampilan yang “dirombak” abis. Guess what, there’s nothing wrong with those things. We are different one to another. It’s not about what you do, but it’s about who you are in Jesus! God takes nobody’s and He makes them somebody’s!! Kita harus jadi orang ‘PDA’… alias PD Abiezz!!!
Saya menilai ada dua penyebab seseorang gak PD. Pertama, karena insecurity. Mengapa seseorang bisa merasa insecure? Jawabannya karena kalimat ini: “How I feel about people think about me”. Oh ya, orang yang tidak secure sering punya pikiran “Apa yang orang lain akan pikirkan kalau saya seperti ini?” Kegendutan, terlalu kurus, terlalu jangkung, pendek, gagap… atau berhubungan dengan latar belakang keluarga, miskin, dll. Kalau anda mau merasa secure all the time, cobalah tinggal di dalam hutan sendirian.. di sanalah anda akan merasa secure karena tidak ada orang lain yang akan menilai anda. Anda ‘bebas merdeka’ untuk melakukan apa saja. Paling hanya segerombolan binatang yang mengeluarkan suaranya, tapi tidak bisa bicara ;)
Yang kedua, comparing with others. Waktu kita mulai membandingkan dengan orang lain, kita mulai tidak bersyukur, yang membuat kita tidak tahu akan kekuatana kita, yang mengakibatkan kepercayaan diri kita jauh turun! Can you imagine kalau anggota tubuh kita ini bisa bicara dan saling membandingkan kemampuannya…? So, do not compare with others. Cause nobody’s the same.
Don’t care about what people say about us, since our Saviour says we are special. Bahkan Dia berkata: “You are unique, precious, valuable, My own creation, My best friend, My bride, you are My everything!!!” Kalau Tuhan sudah berkata seperti itu kepada kita, alasan apa yang bisa membuat kita tidak percaya diri lagi?
Amsal 3:3-5 berkata: “Hendaklah engkau tetap percaya dan setia kepada Allah dan sesamamu. Ingatlah itu dan simpanlah di dalam hatimu, supaya engkau disenangi dan dihargai oleh Allah dan manusia. Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, dan janganlah mengandalkan pengertianmu sendiri.”
Letakkanlah kepercayaan dan kesetiaan kita kepada-Nya yang membuat kita akan disenangi dan dihargai bukan oleh Allah saja, bahkan oleh manusia sekalipun. When we put our trust in Him, then we’ll have our self-confidence. How about that?
“Confidence is not easily led by the crowd - Confidence stands up for what you believe, not ashamed of it”
(based on the sermon by Ps. Jussar Badudu)
Banyak orang Kristen yang punya masalah dengan kepercayaan diri mereka. Padahal sebenarnya, kepercayaan diri hanya bisa ada di dalam hidup kita ketika kita tahu bahwa Roh Kudus sudah tinggal di dalam kita. Karena ketika Roh Kudus tinggal di dalam kita, Dia akan memberitahukan semua kemampuan yang setiap kita miliki dalam hidup kita. Meski demikian ada saja orang yang sebenarnya sudah menyebut dirinya ‘ciptaan baru’, namun tidak percaya diri. Padahal orang yang tidak percaya diri sebenarnya ada di dalam diri orang ‘ciptaan lama’.
Bagaimana bentuk percaya diri? Apakah kita perlu percaya diri? Bagaimana ciri-ciri seorang yang percaya diri? Apakah dari hal-hal berikut ini orang dikatakan percaya diri, misalnya dari penampilannya (dandanan), kekayaannya, pembawaan dirinya yang ‘berani tampil malu’ di mana pun dia berada, atau bahkan dari talentanya. Bisa saja orang percaya diri dari hal-hal itu, tapi sebaliknya bisa saja orang menutupi kekurangan dirinya dengan memiliki hal-hal tersebut. Menurut saya, itu pun bisa saja.
Bagi orang yang kurang atau tidak percaya diri, mereka berusaha menutupinya dengan sesuatu yang ada di luar (kelihatan), padahal kepercayaan diri itu berhubungan dengan sesuatu yang ada di dalam setiap kita, bukan di luar. Berarti, kalau seseorang punya masalah dengan percaya diri, yang harus “diurus” adalah bagian dalamnya.
Musa, seorang yang sangat dekat dengan Tuhan pun, pernah punya masalah dengan kepercayaan dirinya ketika Tuhan menyuruhnya menghadap raja Mesir untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir (Keluaran 3:10-13). Dia menjawab perintah Tuhan dengan keraguannya menghadap raja Mesir, dan kebimbangannya dengan apa yang harus dikatakannya kepada bangsa Israel bahwa ia disuruh Allahnya. Padahal jelas Tuhan tahu siapa Musa yang sebenarnya, bahwa ia mampu melakukannya karena Tuhan tinggal di dalam hidupnya. Jadi sekali lagi, percaya diri adalah ketika kita tahu dan sadar bahwa Yesus telah tinggal di dalam hidup kita yang telah menciptakan kita.
Dapatkah anda bayangkan kalau saya menggunakan hand-phone merk A versi terbaru, namun saya mengoperasikannya dengan cara-cara versi lama. It doesn’t work! Selain saya yang stress, “si hand-phone” sendiri pun akan stress. Dan seandainya hand-phone saya bisa bicara, dia akan berkata, “Wooooyyy, stop pakai saya dengan cara lama… sebelum kamu pakai lagi dan bisa merusak saya, BACA DULU MANUAL BOOK-nya!” Betul sekali. Saya harus tahu dulu siapa dia secara maksimal, baru saya bisa menggunakannya tanpa keraguan sedikit pun.
Banyak anak muda yang mencoba mendapatkan kepercayaan dirinya dari “pihak ketiga”, seperti media, MTV, internet, majalah, pacar, teman. Mengapa seperti itu? Karena mereka tidak mau membaca “the manual book” hidup mereka, firman Tuhan! Alkitab! Sehingga tidaklah aneh kalau mereka tidak tahu akan siapa mereka yang menyebabkan mereka tidak percaya diri. Akibatnya mereka berusaha melakukan berbagai macam hal untuk menumbuhkan kepercayaand dirinya. Entah cara jalan yang “diperanggun”, cara tertawa yang “dipermanis”, cara penampilan yang “dirombak” abis. Guess what, there’s nothing wrong with those things. We are different one to another. It’s not about what you do, but it’s about who you are in Jesus! God takes nobody’s and He makes them somebody’s!! Kita harus jadi orang ‘PDA’… alias PD Abiezz!!!
Saya menilai ada dua penyebab seseorang gak PD. Pertama, karena insecurity. Mengapa seseorang bisa merasa insecure? Jawabannya karena kalimat ini: “How I feel about people think about me”. Oh ya, orang yang tidak secure sering punya pikiran “Apa yang orang lain akan pikirkan kalau saya seperti ini?” Kegendutan, terlalu kurus, terlalu jangkung, pendek, gagap… atau berhubungan dengan latar belakang keluarga, miskin, dll. Kalau anda mau merasa secure all the time, cobalah tinggal di dalam hutan sendirian.. di sanalah anda akan merasa secure karena tidak ada orang lain yang akan menilai anda. Anda ‘bebas merdeka’ untuk melakukan apa saja. Paling hanya segerombolan binatang yang mengeluarkan suaranya, tapi tidak bisa bicara ;)
Yang kedua, comparing with others. Waktu kita mulai membandingkan dengan orang lain, kita mulai tidak bersyukur, yang membuat kita tidak tahu akan kekuatana kita, yang mengakibatkan kepercayaan diri kita jauh turun! Can you imagine kalau anggota tubuh kita ini bisa bicara dan saling membandingkan kemampuannya…? So, do not compare with others. Cause nobody’s the same.
Don’t care about what people say about us, since our Saviour says we are special. Bahkan Dia berkata: “You are unique, precious, valuable, My own creation, My best friend, My bride, you are My everything!!!” Kalau Tuhan sudah berkata seperti itu kepada kita, alasan apa yang bisa membuat kita tidak percaya diri lagi?
Amsal 3:3-5 berkata: “Hendaklah engkau tetap percaya dan setia kepada Allah dan sesamamu. Ingatlah itu dan simpanlah di dalam hatimu, supaya engkau disenangi dan dihargai oleh Allah dan manusia. Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, dan janganlah mengandalkan pengertianmu sendiri.”
Letakkanlah kepercayaan dan kesetiaan kita kepada-Nya yang membuat kita akan disenangi dan dihargai bukan oleh Allah saja, bahkan oleh manusia sekalipun. When we put our trust in Him, then we’ll have our self-confidence. How about that?
“Confidence is not easily led by the crowd - Confidence stands up for what you believe, not ashamed of it”
(based on the sermon by Ps. Jussar Badudu)
Narrowing your Focus
Dari awal Tuhan nyiptain kita, Dia ingin agar kita memiliki hidup yang rrruuaaarrrr biasa! Kenapa? Because we are worshipping the extraordinary God! Masa hidup kita “standard” aja? nGga ada bedanya dong sama yang ngga percaya Tuhan…
Hidup yang luar biasa tentunya ngga bisa kita dapetin dengan hidup ‘ngambang-ngambang’ aja. Because, when we live just to wonder around, we will end up at the place we don’t wanna be!
Hidup yang luar biasa bisa dibangun asal kita punya tujuan dan fokus.
Suka ngga suka, terima ngga terima, semakin dewasa hidup kita pasti tambah complicated. Tapi jangan salahin siapa-siapa! Karena sebagian besar ‘kerumitan’ yang terjadi di hidup kita tuh diakibatkan oleh ketidakmampuan kita dalam me-manage hidup kita. Kita tuh cenderung mencampur segala urusan dalam hidup kita jadi satu. Akibatnya, semuanya jadi ngga maksimal dan amburadul.
Makanya, seperti yang ka Sidney bilang, kita perlu menyempitkan fokus kita. Waktu kita fokus, segala sesuatunya bisa jadi make sense, dan dengan begitu kita bisa nyelesain semuanya itu dengan maksimal.
The key of concentration is elimination. Maksudnya, supaya kita bisa konsen sama hidup kita, ‘cut’ hal-hal yang ngga penting dari hidup kita. Jangan campur aduk semuanya. Mulai pisahin, mana yang penting dan mana yang ngga penting buat sekarang. Fokus : tau bedanya antara yang darurat sama yang penting. Darurat belom tentu penting lohh…
Sebelom kamu mikirin soal pacaran dll, yang paling pertama mesti kamu pikirin tuh tujuan hidup. Kenapa? Yah kalo ngga tau tujuan hidup, hidup kamu bakal sia-sia dan ngga jadi apa-apa dong…
Tujuan hidup itu berkaitan erat sama talent yang kamu punya. Pernah denger ngga sih ada orang yang “born to be a musician” atau “born to be a pastor”. Siapa kita dan apa yang kita lakukan di masa depan itu berkaitan sama talent kita.
Temuin bakat kamu! What do you do best? What flows naturally from you?
Kalo udah nemuin make a deliberate choice on it! Fokus untuk ngejalanin dan kembangin talent kamu. Mulai singkirin deh hal-hal yang akan mengganggu fokus kamu. Yohanes 15:1-8 mengajar kita untuk membedakan,apakah hal yang kita lakukan tuh menyaingi ato menyupport tujuan hidup kita.
So, focus people! You will be amazed by what God can do to you when you live your maximally!
Be blessed!
(based on the sermon by Ps. Sidney Mohede)
Hidup yang luar biasa tentunya ngga bisa kita dapetin dengan hidup ‘ngambang-ngambang’ aja. Because, when we live just to wonder around, we will end up at the place we don’t wanna be!
Hidup yang luar biasa bisa dibangun asal kita punya tujuan dan fokus.
Suka ngga suka, terima ngga terima, semakin dewasa hidup kita pasti tambah complicated. Tapi jangan salahin siapa-siapa! Karena sebagian besar ‘kerumitan’ yang terjadi di hidup kita tuh diakibatkan oleh ketidakmampuan kita dalam me-manage hidup kita. Kita tuh cenderung mencampur segala urusan dalam hidup kita jadi satu. Akibatnya, semuanya jadi ngga maksimal dan amburadul.
Makanya, seperti yang ka Sidney bilang, kita perlu menyempitkan fokus kita. Waktu kita fokus, segala sesuatunya bisa jadi make sense, dan dengan begitu kita bisa nyelesain semuanya itu dengan maksimal.
The key of concentration is elimination. Maksudnya, supaya kita bisa konsen sama hidup kita, ‘cut’ hal-hal yang ngga penting dari hidup kita. Jangan campur aduk semuanya. Mulai pisahin, mana yang penting dan mana yang ngga penting buat sekarang. Fokus : tau bedanya antara yang darurat sama yang penting. Darurat belom tentu penting lohh…
Sebelom kamu mikirin soal pacaran dll, yang paling pertama mesti kamu pikirin tuh tujuan hidup. Kenapa? Yah kalo ngga tau tujuan hidup, hidup kamu bakal sia-sia dan ngga jadi apa-apa dong…
Tujuan hidup itu berkaitan erat sama talent yang kamu punya. Pernah denger ngga sih ada orang yang “born to be a musician” atau “born to be a pastor”. Siapa kita dan apa yang kita lakukan di masa depan itu berkaitan sama talent kita.
Temuin bakat kamu! What do you do best? What flows naturally from you?
Kalo udah nemuin make a deliberate choice on it! Fokus untuk ngejalanin dan kembangin talent kamu. Mulai singkirin deh hal-hal yang akan mengganggu fokus kamu. Yohanes 15:1-8 mengajar kita untuk membedakan,apakah hal yang kita lakukan tuh menyaingi ato menyupport tujuan hidup kita.
So, focus people! You will be amazed by what God can do to you when you live your maximally!
Be blessed!
(based on the sermon by Ps. Sidney Mohede)
MENGELOLA WAKTU
Mengelola waktu adalah hal yang penting untuk mencapai hidup maksimal. Seperti bagian – bagian lain kehidupan yang juga harus dikelola. Dalam pengelolaan 24 jam inilah keberhasilan seseorang untuk mencapai hidup maksimal ditentukan. Kegagalan mengelola ke 24 jam setiap hari akan menjadikan setiap tujuan yang dimiliki akan semakin jauh dari pencapaian.
Dua prinsip mengelola waktu :
1. Menggunakan waktu untuk hal – hal yang kamu hargai
2. Menggunakan waktu untuk hal – hal yang membantumu mencapai tujuan, visi, atau mimpimu.
Dari kedua prinsip inilah, pengelolaan waktu dilahirkan. Karena itu, sebagai pemimpin muda yang hidupnya ingin maksimal, kelolalah waktu dengan kedua prinsip diatas. Namun jangan lupa, dalam mengelola waktu, kamu juga memerlukan tools (alat bantu).
TOOLS MENGELOLA WAKTU
Sebelum berbicara tentang tools pengelola waktu, kamu perlu mengenal model – model pemimpin muda berdasarkan pengelolaan waktu mereka :
Pemimpin muda penunda
Merupakan tipe pemimpin muda yang suka menunda – nunda pekerjaan, Segala sesuatu dalam hidupnya dilakukan pada menit – menit terakhir. Motto hidupnya adalah last minute. Hidupnya selalu berada dalam tekanan, Tidak mengenal kata perencanaan, Otaknya tidak on apabila keadaan belum menjadi darurat, Sistem belajarnya SKS (Sistem Kebut Semalam), Kebanyakan mereka hidup dalam stress dan kelelahan, Kalau bekerja dalam tim selalu merepotkan orang, Prestasinya rata – rata.
Pemimpin muda pemalas
Merupakan pemimpin muda yang suka menghambur – hamburkan waktunya bagi hal – hal yang sangat tidak penting. Dia tidak pernah memikirkan tujuan hidup, karena ia pasti malas memikirkannya. Dia hanya suka hal – hal yang menyenangkan. Tidak punya kegiatan yang berarti buat hidupnya, sehingga tanggung jawab yang utama diabaikannya. Pola tidurnya agak aneh (Bahkan sperti kalong). Tidak bertanggung jawab. Hidup didalam kemalasan. Tidak akan pernah berhasil. Prestasinya sangat rendah.
Pemimpin muda payah
Merupakan tipe pemimpin anak muda yang suka menyenangkan banyak orang dengan mengorbankan dirinya. Suka mengerjakan hal – hal yang penting bagi orang lain, sehingga hal yang penting badi dirinya tidak dilakukan. Sulit menolak karena takut orang lain tersinggung dan melukai orang lain. Tidak pernah disiplin. Tidak bisa berkata tidak (sering berkompromi. Tidak punya prioritas yang benar.
Pemimpin muda Prioritas
Yang tidak menunda pekerjaan dan penuh tanggung jawab.Dia tidak menyukai kegiatan – kegiatan pengisi waktu luang secara berlebihan, walaupun ia melakukannya. Memiliki prinsip hidup yang jelas, hidupnya terarah sesuai tujuan. Tidak takut konflik. Berani mengedepankan tanggung jawab yang dikerjakannya. Selalu memiliki perencanaan. Dia tidak membeli bensin ketika motornya sudah mogok kehabisan bensin. Dialah The Planner. Hidup seimbang, maksimal, tidak stress dan tidak kelelahan.
Tipe manakah anda???
Dua prinsip mengelola waktu :
1. Menggunakan waktu untuk hal – hal yang kamu hargai
2. Menggunakan waktu untuk hal – hal yang membantumu mencapai tujuan, visi, atau mimpimu.
Dari kedua prinsip inilah, pengelolaan waktu dilahirkan. Karena itu, sebagai pemimpin muda yang hidupnya ingin maksimal, kelolalah waktu dengan kedua prinsip diatas. Namun jangan lupa, dalam mengelola waktu, kamu juga memerlukan tools (alat bantu).
TOOLS MENGELOLA WAKTU
Sebelum berbicara tentang tools pengelola waktu, kamu perlu mengenal model – model pemimpin muda berdasarkan pengelolaan waktu mereka :
Pemimpin muda penunda
Merupakan tipe pemimpin muda yang suka menunda – nunda pekerjaan, Segala sesuatu dalam hidupnya dilakukan pada menit – menit terakhir. Motto hidupnya adalah last minute. Hidupnya selalu berada dalam tekanan, Tidak mengenal kata perencanaan, Otaknya tidak on apabila keadaan belum menjadi darurat, Sistem belajarnya SKS (Sistem Kebut Semalam), Kebanyakan mereka hidup dalam stress dan kelelahan, Kalau bekerja dalam tim selalu merepotkan orang, Prestasinya rata – rata.
Pemimpin muda pemalas
Merupakan pemimpin muda yang suka menghambur – hamburkan waktunya bagi hal – hal yang sangat tidak penting. Dia tidak pernah memikirkan tujuan hidup, karena ia pasti malas memikirkannya. Dia hanya suka hal – hal yang menyenangkan. Tidak punya kegiatan yang berarti buat hidupnya, sehingga tanggung jawab yang utama diabaikannya. Pola tidurnya agak aneh (Bahkan sperti kalong). Tidak bertanggung jawab. Hidup didalam kemalasan. Tidak akan pernah berhasil. Prestasinya sangat rendah.
Pemimpin muda payah
Merupakan tipe pemimpin anak muda yang suka menyenangkan banyak orang dengan mengorbankan dirinya. Suka mengerjakan hal – hal yang penting bagi orang lain, sehingga hal yang penting badi dirinya tidak dilakukan. Sulit menolak karena takut orang lain tersinggung dan melukai orang lain. Tidak pernah disiplin. Tidak bisa berkata tidak (sering berkompromi. Tidak punya prioritas yang benar.
Pemimpin muda Prioritas
Yang tidak menunda pekerjaan dan penuh tanggung jawab.Dia tidak menyukai kegiatan – kegiatan pengisi waktu luang secara berlebihan, walaupun ia melakukannya. Memiliki prinsip hidup yang jelas, hidupnya terarah sesuai tujuan. Tidak takut konflik. Berani mengedepankan tanggung jawab yang dikerjakannya. Selalu memiliki perencanaan. Dia tidak membeli bensin ketika motornya sudah mogok kehabisan bensin. Dialah The Planner. Hidup seimbang, maksimal, tidak stress dan tidak kelelahan.
Tipe manakah anda???
Subscribe to:
Comments (Atom)